Arah Kiblat Bergeser
Ulama yang terhormat, as-salamu `alaykum.
Apakah ada alasan kenapa arah kiblat yang sebelumnya dari Yerusalem dipindahkan ke Mekah ?
Jazakum Allahu khayran.
Jawaban (Sheikh Ahmad Kutty) :
Wa`alaykum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Allah SWT dan shalawat serta salam bagi Nabi Muhammad SAW.
Saudariku, terima kasih atas pertanyaan anda yang mencerminkan niat anda untuk memperoleh pandangan yang jernih tentang Islam. Allah memerintahkan umat Islam untuk bertanya kepada orang yang ahli di bidangnya dan jika kita ingin belajar tentang Islam maka para alim ulama tempat kita bertanya.
Dikisahkan dalam kitab sirah nabawiyah (biografi Nabi Muhammad SAW) bahwa umat Islam pernah menjadikan Yerusalem sebagai kiblat (menghadapkan wajah ke arah tertentu ketika shalat). Kemudian kiblat umat Islam berubah menjadi ke Ka'bah di Mekah atas perintah Allah SWT dan ini adalah juga keinginan Nabi Muhammad SAW. Alasan pemindahannya ini diantaranya adalah Ka'bah dipercaya sebagai tempat paling suci.
Atas pertanyaan anda, Sheikh Ahmad Kutty, pengajar senior dan ulama Islam di Institut Islam Toronto, Kanada, menjelaskan,
Sumber artikel: http://www.dhuha.net/id/content/islam/counseling/perubahan-kiblat-dari-yerusalem-mekahAlasan kenapa arah kiblat dirubah dari Yerusalem menjadi ke Ka'bah di Mekah karena Ka'bah adalah Rumah Ibadah yang pertama dan paling tua yang pernah dibangun untuk semua umat manusia dengan tujuan menyembah Allah SWT, seperti dinyatakan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman, [Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat)
manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia.](Al-Imran 3:96).Perubahan arah kiblat dari Yerusalem ke Ka'bah merepresentasikan bahwa Islam berdiri memanggil semua umat manusia di muka bumi untuk meninggalkan tempat pemujaan lokal dan kedaerahan/sempit ke Tempat Ibadah Pertama, dimana manusia diundang untuk memberikan perhatian kepada bapak mereka sekaligus manusia pertama di bumi, Adam.
Dengan kata lain, perubahan ini dimaksudkan untuk menyatukan semua umat manusia dalam menyembah Tuhan yang Maha Esa. Demikian Islam telah memotong habis semua akar kesukuan, ras dan etnis yang memisahkan satu sama lain.
Lebih jauh lagi, kita juga belajar dari tradisi Nabi Muhammad SAW yaitu menjadikan Ka'bah sebagai kiblat bagi Nabi-Nabi sebelum beliau. Kita juga diberitahu bahwa semua Nabi Allah — seperti Ibrahim AS, Musa AS dan Isa AS — juga menghadap ke Ka'bah ketika mereka Shalat.
Berita Terkait:
MUI Ralat Fatwa Arah Kiblat Salat Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar